BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Masyarakat dunia yang hidup pada zaman sekarang tak terlepas dari
adanya globalisasi. Globalisasi merupakan suatu proses berkembangnya era baru
dalam hal kebudayaan masyarakat yang baru. Globalisasi membawa banyak dampak, terutama
untuk Indonesia. Salah satu dampak dari globalisasi bagi Indonesia ialah
masuknya berbagai macam kebudayaan asing ke Indonesia. Dan tentunya dengan
masuknya budaya-budaya asing tersebut membawa perubahan dalam kehidupan
masyarakat di Indonesia. Contoh dari perubahan tersebut misalnya masyarakat
yang lebih memilih memakan makanan luar negeri/makanan luar negeri dibanding
dengan memakan makanan dari negaranya sendiri.
Makanan merupakan hal pokok
yang dibutuhkan masyarakat, karena dengan adanya makanan, manusia dapat
mempertahankan hidupnya. Dalam memenuhi kebutuhan tesebut masyarakat
berlomba-lomba membeli berbagai macam produk makanan. Makanan pokok bangsa
Indonesia sebagian besar adalah nasi. Namun, ada juga yang berasal dari jagung
maupun sagu. Makanan pokok tersebut sebelum disajikan harus diolah terlebih
dahulu, dan prosesnya membutuhkan waktu yang lama. Dengan adanya globalisasi
kebanyakan orang mulai cenderung beralih mengonsumsi makanan yang cepat saji.
Saat ini kita sering menjumpai beberapa produk makanan dan minuman cepat saji
yang berasal dari luar negeri. Makanan luar negeri adalah segala sesuatu yang
dapat dimakan yang bukan berasal dari lingkungan itu sendiri. Berbagai produk
makanan tersebut seakan-akan telah menyingkirkan makanan asli buatan Indonesia.
Fastfood banyak digemari orang sehingga fastfood dapat dikatakan sebagai salah
satu budaya populer. Fastfood merupakan makanan yang berasal dari budaya asing
yang telah diadopsi oleh masyarakat Indonesia menjadi sebuah lifestyle. Hal ini
memperlihatkan munculnya budaya baru yaitu memakan fastfood.
Di Indonesia sudah banyak
makanan luar negeri yang telah tersebar luas. Biasanya makanan tersebut
diperjual-belikan di restoran-restoran yang berasal dari luar negeri juga.
Makanan-makanan luar negeri di Indonesia sudah perlahan-lahan mulai menggeser
makanan seperti sate, bakso, lalapan, rendang, klepon, kue cucur, bolu kukus,
lemper dan lain sebagainya. Makanan-makanan tersebut sudah mulai dilupakan
karena masyarakat Indonesia lebih memilih makanan-makanan yang lebih modern
yang berasal dari luar negeri seperti fried chicken, steak, burger, pizza,
hotdog, french fries, spagheti, sushi dan lain sebagainya. Masyarakat
menganggap makanan-makanan tersebut higienis, modern, dan praktis. Dengan
memakan makanan tersebut, orang akan merasa bangga karena berarti mereka akan
disebut sebagai orang yang modern dan tidak ketinggalan zaman. Sayangnya,
masyarakat Indonesia mengkonsumsi makanan luar negeri tanpa tahu bahwa tidak
semua makanan cepat saji baik untuk kesehatan, Hanya demi gengsi, mereka tidak
memerhatikan bahaya kesehatan yang akan dialami dalam jangka waktu lama.
Terdapat beberapa dampak
positif dan juga dampak negatif yang ditimbulkan oleh masuknya makanan luar
negeri ke Indonesia. Tetapi jika lama-kelamaan dampak negatif terus menyebar di
kalangan masyarakat Indonesia sekarang, mungkin makanan-makanan tradisional
Indonesia akan hilang dan akan digantikan oleh makanan-makanan luar negeri dan
nantinya akan mempengaruhi memudarnya budaya Indonesia.
Era globalisasi telah membawa transformasi di berbagai bidang kehidupan.
Hal tersebut sedikitnya telah menimbulkan berbagai permasalahan baru dalam
dunia internasional, terlebih kini interdepedensi dunia semakin terjalin maka
masalah yang timbul pun telah melintasi batas-batas nasional maupun regional.
Sejumlah persoalan internasional tersebut telah mempengaruhi masyarakat dunia
sebagai bagiannya, sehingga memerlukan solusi global dalam menyelesaikannya.
Hal tersebut diperlukan karena seringkali sumber daya nasional ataupun regional
yang ada tidak memadai untuk mengatasi masalah-masalah yang terjadi dalam skala
nasional maupun regional. Salah satu masalah tersebut adalah masalah pangan.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Apa itu Pengertian Pangan?
2. Apa itu Globalisasi Pangan?
3. Apa itu Dampak Globalisasi Pangan?
4. Apa itu Dampak Globalisasi Pangan bagi
Kesehatan?
5. Apa Saja Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Globalisasi Pangan?
1.3 Tujuan
1.
Untuk mengetahui apa itu Pengertian
Pangan
2.
Untuk mengetahui apa itu Gobalisasi
Pangan
3.
Untuk mengetahui apa saja Dampak-dampak
dari Globalisasi Pangan
4.
Untuk mengetahui apa saja Dampak-dampak
dari Globalisasi Pangan bagi Kesehatan
5.
Untuk mengetahui apa saja Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Globalisasi Pangan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pangan
Menurut Peraturan
Pemerintah RI nomor 28 tahun 2004 pangan adalah segala sesuatu yang berasal
dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang
diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk
bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam
proses penyiapan, pengolahan dan atau pembuatan makanan atau minuman. Pangan dibedakan atas pangan segar dan
pangan olahan:
a. Pangan Segar
Pangan segar adalah pangan yang belum mengalami pengolahan, yang dapat
dikonsumsi langsung atau dijadikan bahan baku pengolahan pangan. Misalnya
beras, gandum, segala macam buah, ikan, air segar.
b. Pangan olahan tertentu
Makanan / pangan olahan tertentu adalah
pangan olahan yang diperuntukkan bagi kelompok tertentu dalam upaya memelihara
dan meningkatkan kualitas kesehatan kelompok tersebut.
c. Pangan siap saji
Pangan siap saji adalah makanan atau
minuman yang sudah diolah dan bisa langsung disajikan di tempat usaha atau di
luar tempat usaha atas dasar pesanan.
Dan gizi pangan adalah zat atau senyawa yang terdapat dalam pangan yang terdiri atas
karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral serta tanamannnya yang
bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan manusia.
2.2 Globalisasi Pangan
Globalisasi pangan telah berlangsung sejak ratusan atau
bahkan ribuan tahun yang lalu seiring dengan perpindahan tumbuhan dan hewan
sumber pangan sebagai “buah”. Pergerakan manusia menembus batas-batas wilayah
saat ini tidak ada satu pun negara di dunia yang bisa mengklaim menghidupi
penduduknya dengan pangan yang 100% asli setempat. Dalam konteks system pangan,
sejak Globalisasi secara kasat mata dapat dibaca dari perubahan-perubahan yang berlangsung
disepanjang rantai makanan (food chain). Sejak tahap produksi dan pengolahan
hingga ke pemasaran dan penjualan produk. Di Indonesia sendiri, kehadiran
sejumlah buah dan sayuran segar (fruit and vegetables) dan ratusan item pangan
olahan import di hypermarket hingga pasar becek saat ini merupakan salah satu
contoh nyata hadirnya fenomena globalisasi pangan.
Globalisasi mengandalkan dua “mantra
sakti” liberalisasi dan harmonisasi sebagai salah satu subsistemnya,
Globalisasi pangan juga “takhluk” pada dua mantra itu. Liberalisasi mewujudkan dalam
keterbukaan pasar. Semua hambatan dalam bentuk tarif dan regulasi dagang harus
direduksi dan bahkan dieliminasi demi terbukanya pasar bagi produk import.
Meskipun kesepakatan tentang keamanan pangan ini pasti mengatasnamakan konsumen
seluruh dunia tetapi tetap mencerminkan “kemenangan” itu lobi ke negara-negara
maju. Menyikapi kesepakatan itu,
negara-negara maju melanjutkan melakukan penyesuaian penyesuaian regulasi
keamanan pangan mereka yang bertitikberat pada pengendallian proses dan
pencegahan resiko dalam keseluruhan daur produksi. Konsekwensinya produksi di
negara berkembang harus mencurahkan segala daya upaya untuk melindungi konsumen
di negara-negara maju. Pada kenyataannya prinsip harmonisasi sering menjadi
penghambat eksport produksi pangan negara berkembang karena kesenjangan
know-how dan perawatan. Sebaliknya, produksi pangan dari negara maju dengan
mudah “melenggang” masuk ke pasar negara-negara berkembang. Keadaan ini
mengakibatkan apa yang di kenal sebagai paradoks keamanan pangan.
2.3 Dampak Globalisasi Pangan
Dampak yang paling menonjol yaitu teknologi pangan. Dengan
teknologi pangan, selain bahan makanan itu diawetkan agar tahan lama,juga
kualitasnya ditingkatkan, termasuk kualitas dari sudut kandungan zat gizinya.
Bahan pangan yang diproduksi musiman, dapat menjadi tersedia merata sepanjang
tahun dan juga di daerah-daerah yang terletak jauh dari tempat produksinya.
Sehingga memberikan aneka pilihan makanan yang bervariasi. Dalam dunia pangan,
Salah satu dampak terpenting Globalisasi pangan adalah semakin rumitnya
penjaminan kecukupan pangan, karena semakin terbukannya pasar. Import menjadi
salah satu strategi utama bagi negara manapun dalam memenuhi kebutuhan pangan
rakyatnya. Seperti telah diungkapkan sebelumnya, kehadiran supermarket selain
memberikan kenyamanan belanja juga telah mendorong pemasaran produk-produk
dengan standart mutu dan keamanan pangan yang lebih baik dengan harga yang
kompetitif. globalisasi memiliki efek yang cukup berbahaya jika tidak di
diantisipasi secara baik. Globalisasi pangan
telah menimbulkan berbagai dampak negatif maupun positif. Pembahasan kali ini
dibatasi pada dampak Globalisasi Pangan terhadap ketahanan pangan dan pertanian lokal,
keragaman produk pangan, keamanan pangan dan lingkungan, serta keragaman
hayati.
a.
Ketahanan pangan dan pertanian lokal
Dampak terpenting dari globalisasi
pangan adalah semakin rumitnya menjamin kecukupan pangan di pasar. Dan impor
menjadi salah satu strategi untuk memenuhi kebutuhuan pangan rakyat. Dalam
perkembanganya, Negara-Negara berkembang sangat tergantung pada Negara-Negara
maju dalam penyediaan pangan, pelepasan pangan bersubsidi oleh Negara barat
terbukti berhasil untuk mendorong Negara berkembang menjadi pengimpor pangan. paradigma
global penyediaan pamgan murah untuk Negara berkembang akan menyingkirkan
petani lokal dari pasar dan sangat beresiko memunculkan kerawanan masalah pagan
ketika perdaganagan global mengalami ganggguan.
b.
Keragaman Produk Pangan
Masuknya produk impor akan memungkinkan
untuk konsumen memlilih lebih banyak alternative pangan, produk impor biasanya
dalam bentuk olahan yang instan. produk impor telah melampaui produk domestic. Dari hasil pengamatan secara langsung , produk buah-buah
di rak supermarket didominasi oleh produk impor misalnya apel, jeruk, dan pir
yang mngakibatkan selera konsumen akan konsumsi berbagai buah menurun.
c.
Keragaman Hayati
Globalisasi pangan telah berhasil
menyebarkan teknik-teknik budidaya dan jenis tanaman budidaya dari Negara kaya
ke seluruh dunia. yangf mengakibatkan keragaman jenis semakin berkurang.
semakin berkurangnya keragaman hayati akan mengakibatkan pengetahuan akan jenis
tanaman akan semakin berkurang pula. sehingga petani akan tergantung pada
pasokan benih, pupuk, dan pestisida dari agroindustri transnasional. dan
dampak penggunaan pupuk dan pestisida terbukti menyisakan residu yang
mengakibatkan ketidakamanan produk pangan
d.
Keamanan Pangan dan lingkungan
Salah satu dampak globalisasi pangan
adalah perubahan pola pangan . perubahan pola konsumsi dan status nutrisi
masyarakat, warga miskin akan terdorong untuk megkonsumsi pangan yang kaya
energy dan bermutu rendah yang harganya lebih murah. disisi lain waga dilingkunga
perkotaan lebih banyak mengkonsumsi pangan yang mengandung lemak, gula
pemanis buatan dan pengawet.
2.4
Dampak Globalisasi Pangan Bagi Kesehatan
Berbagai jenis makanan instan telah tersedia akibat
globalisasi. Perusahaan makanan cepat saji yang berasal dari Luar Negeri banyak
beroperasi di Indonesia. Masyarakat dapat menikmati tanpa harus membuat dan
memasaknya. Namun mengkonsumsi makanan siap saji yang berlebihan tidak baik
bagi kesehatan tubuh. Karena makanan siap saji lebih banyak mengandung bahan kimia,
pengawet, pewarna, dan perasa. Sehingga bisa menyebabkan penyakit bagi tubuh.
2.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Globalisasi Pangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi
globalisasi pangan ada tiga, yaitu:
1. Faktor Produksi
Faktor produksi yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah luas lahan padi
dan luas lahan jagung, sedangkan jumlah tenaga kerja sektor pertanian dan
jumlah pupuk urea yang digunakan tidak terlalu berpengaruh.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah curah hujan dan
jumlah penduduk, sedangkan kesuburan tanah tidak terlalu berpengaruh.
3. Faktor Kondisi Makro
Faktor kondisi makro yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah harga beras
dan Nilai Tukar Petani, sedangkan inflasi padi-padian dan indeks dibayar petani
tidak terlalu berpengaruh.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Globalisasi merupakan keterkaitan dan ketergantungan
antar bangsa dan antar manusia di seluruh dunia. Dimana
globalisasi merupakan suatu proses ketergantungan antar idividu dan kelompok
dan juga antar negara yang memengaruhi satu sama lain hingga melintasi batas
negara. Salah satunya pangan dalam era globalisasi sangat berpengaruh dalam
kehidupan manusia contoh dampak pangan dalam kesehatan manusia. Yang disebabkan
oleh makanan-makanan instan yang menyebabkan penyakit dalam tubuh.
3.2 Saran
Semoga dengan adanya makalah ini
bisa memberikan pandangan tentang keadaan pangan pada saat ini,banyaknya produk
yang diimpor dari luar akan memberikan dampak negatif bagi produksi pangan
didalam negeri. Bagi masyarakat diharapkan lebih mencintai dan menghargai
produk dalam negeri.
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier
S. 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Atmarita,
Fallah. 2004. Analisis situasi gizi dan
kesehatan masyarakat. Dalam
Soekirman
et al., editor. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII “Ketahanan Pangan dan
Gizi di Era Otonomi Daerah dan Globalisasi”; Jakarta 17-19 Mei 2004. Jakarta : LIPI.
Sediaoetama
Achmad Djaeni.2008..Ilmu Gizi.Dian Rakyat:Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar