Artikel tentang Vektor dan Resevoir
Penyakit & Agent Fisika, Kimia,
dan Mikrobiologi Penyakit
·
Vektor dan Resevoir
Penyakit
Vektor adalah
anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent dari
sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan
masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan
kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai
perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas.
Seperti
telah diketahui vektor adalah Anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan
suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Sebagian
dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai ciriciri kakinya
beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesarjumlahnya karena
hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang.
Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :
1.
Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2.
Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3.
Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4.
Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk
Dalam epidemiologi, reservoir adalah
setiap orang, binatang, serangga, tanaman, tanah atau zat lain di mana agen
infektif biasanya hidup dan berkembang biak. Agen menular tergantung pada
reservoir untuk kelangsungan hidupnya.
·
Agent Fisika, Kimia,
dan Mikrobiologi Penyakit
KONSEP
PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA PENYAKIT
Perkembangan teori penyebab penyakit:
1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makhluk halus.
2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang meliputi
Perkembangan teori penyebab penyakit:
1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makhluk halus.
2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang meliputi
air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.
3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang adanya
3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang adanya
keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).
Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza.
Keadaan lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Segitiga Epidemiologi
Dalam teori keseimbangan, maka interaksi ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Hubungan interaksi host, agent dan environment dapat digambarkan seperti berikut:
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit:
1. Fase Pre-patogenesis : Gangguan keseimbangan host, agen, dan lingkungan: lingkungan menguntungkan agen dan merugikan manusia, simptom tidak ada.
2. Fase Patogenesis : Gangguan keseimbangan dalam waktu lama, gejala dan tanda klinik ada, manusia menjadi sakit : sembuh, ketidakmampuan, cacat, kronik dan mati.
Agen Penyakit
Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa
Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air
Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan
Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia,dan eksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu, dll.)
Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan
1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit. Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-patogenesis. Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit. Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia. Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan Water Borne Disease.
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).
Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza.
Keadaan lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Segitiga Epidemiologi
Dalam teori keseimbangan, maka interaksi ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Hubungan interaksi host, agent dan environment dapat digambarkan seperti berikut:
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit:
1. Fase Pre-patogenesis : Gangguan keseimbangan host, agen, dan lingkungan: lingkungan menguntungkan agen dan merugikan manusia, simptom tidak ada.
2. Fase Patogenesis : Gangguan keseimbangan dalam waktu lama, gejala dan tanda klinik ada, manusia menjadi sakit : sembuh, ketidakmampuan, cacat, kronik dan mati.
Agen Penyakit
Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa
Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air
Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan
Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia,dan eksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu, dll.)
Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan
1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit. Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.
2. Interaksi antara Host dan Lingkungan
Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-patogenesis. Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit
Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit. Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia. Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan Water Borne Disease.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar