Rabu, 22 November 2017



 Artikel tentang Vektor dan Resevoir Penyakit & Agent Fisika, Kimia, dan Mikrobiologi Penyakit

·         Vektor dan Resevoir Penyakit

Vektor adalah anthropoda yang dapat menimbulkan dan menularkan suatu Infectious agent dari sumber Infeksi kepada induk semang yang rentan. Bagi dunia kesehatan masyarakat, binatang yang termasuk kelompok vektor yang dapat merugikan kehidupan manusia karena disamping mengganggu secara langsung juga sebagai perantara penularan penyakit, seperti yang sudah diartikan diatas.
Seperti telah diketahui vektor adalah Anthropoda yang dapat memindahkan/menularkan suatu infectious agent dari sumber infeksi kepada induk semang yang rentan.
Sebagian dari Anthropoda dapat bertindak sebagai vektor, yang mempunyai ciriciri kakinya beruas-ruas, dan merupakan salah satu phylum yang terbesarjumlahnya karena hampir meliputi 75% dari seluruh jumlah binatang.
     Antropoda dibagi menjadi 4 kelas :
1.      Kelas crustacea (berkaki 10): misalnya udang
2.      Kelas Myriapoda : misalnya binatang berkaki seribu
3.      Kelas Arachinodea (berkaki 8) : misalnya Tungau
4.      Kelas hexapoda (berkaki 6) : misalnya nyamuk
Dalam epidemiologi, reservoir adalah setiap orang, binatang, serangga, tanaman, tanah atau zat lain di mana agen infektif biasanya hidup dan berkembang biak. Agen menular tergantung pada reservoir untuk kelangsungan hidupnya.


·         Agent Fisika, Kimia, dan Mikrobiologi Penyakit
KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA PENYAKIT
Perkembangan teori penyebab penyakit:
1.    Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makhluk halus.
2.    Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang meliputi
air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.
3.    Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang adanya
keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.
Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).
    Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza.
    Keadaan lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit dapat terjadi dalam situasi tertentu.

Konsep Dasar Timbulnya Penyakit
Segitiga Epidemiologi
Dalam teori keseimbangan, maka interaksi ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu. Hubungan interaksi host, agent dan environment dapat digambarkan seperti berikut:
Riwayat Alamiah Perjalanan Penyakit:
1.    Fase Pre-patogenesis : Gangguan keseimbangan host, agen, dan lingkungan: lingkungan menguntungkan agen dan merugikan manusia, simptom tidak ada.
2.    Fase Patogenesis : Gangguan  keseimbangan dalam waktu lama, gejala dan tanda klinik ada, manusia menjadi sakit : sembuh, ketidakmampuan, cacat, kronik dan mati.
Agen Penyakit
Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa
Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air
Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan
Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia,dan eksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu, dll.)
 Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan
1.    Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan
    Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit. Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.
2.    Interaksi antara Host dan Lingkungan
    Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-patogenesis. Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3.    Interaksi antara Host dan Agen penyakit
    Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit. Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya. Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.
4.    Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan
    Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau  tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia. Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran  manusia, dapat menimbulkan Water Borne Disease.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Budaya dan Perilaku

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Budaya merupakan salah satu unsur dasar dalam kehidupan social. Budaya mempunyai peranan p...